KULIAH UMUM INTERNASIONAL 2025
Batam, 11 Oktober 2025
Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Batam (UNIBA)
menyelenggarakan Kuliah Internasional secara daring melalui
platform Zoom Meeting dengan tema “Batam City Towards an Integrated
Sustainable Smart City with Free Trade Zone (FTZ) and Special Economic Zone (SEZ)”.
Kegiatan ini menghadirkan para pakar dari empat negara—Rusia, Jepang, Malaysia,
dan Indonesia—yang membahas arah pengembangan Kota Batam sebagai kota cerdas
berkelanjutan dan berdaya saing global.
Acara dibuka
secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Batam, Prof. Dr. Ir.
Chablullah Wibisono, MM. Dalam sambutannya, Prof. Chablullah menegaskan
pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mendorong transformasi Batam menjadi
kota cerdas yang mengintegrasikan inovasi, keberlanjutan, dan inklusivitas.
“Batam memiliki
potensi strategis yang luar biasa. Melalui kegiatan akademik seperti ini, kita
memperkuat posisi Batam sebagai simpul ekonomi dan riset yang berorientasi
global,” ujar Prof. Chablullah.
Enam Narasumber Internasional Bahas Masa Depan Kota
Cerdas Batam
Kuliah
internasional ini menghadirkan enam narasumber terkemuka dengan topik yang
beragam namun saling berkesinambungan:
- Prof. Tsvetkova Natalia Alexandrovna dari The
Institute for U.S. and Canadian Studies of the Russian Academy of Sciences,
memaparkan perbandingan dua pendekatan pembangunan infrastruktur digital,
yakni model terpusat di Moskow dan model kemitraan inklusif di Chicago. Ia
menekankan pentingnya keseimbangan antara efisiensi dan partisipasi publik
dalam pengelolaan data dan teknologi kota.
- Nakamura Hirohide, Chairman A-Wing Group, Jepang, menjelaskan bahwa
Batam memiliki keunggulan ganda sebagai Kawasan Perdagangan Bebas
(FTZ) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Menurutnya,
posisi strategis ini menjadikan Batam bukan hanya pintu gerbang investasi,
tetapi juga laboratorium kebijakan perkotaan yang inovatif dan adaptif
terhadap dinamika global.
- Prof. Dr. H. M. Soerya Respationo, S.H., M.H., M.M., Dekan
Fakultas Hukum Universitas Batam, menyampaikan bahwa pembangunan Batam
harus berlandaskan inovasi, kolaborasi, dan supremasi hukum agar menjadi
representasi kota masa depan Indonesia yang maju, berdaulat, dan
berkelanjutan. “Dengan menegakkan hukum yang kuat dan
berpihak pada kemajuan, Batam dapat menjadi simbol kota modern yang tetap
berakar pada nilai-nilai nasional,” ujarnya.
- Dr. Lita Sari Barus, S.T., M.Si., Ketua Pusat
Penelitian Wilayah dan Perkotaan SSGS Universitas Indonesia, menyoroti
pentingnya konsep Segitiga Pertumbuhan (Growth Triangle) antara
Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Ia menjelaskan bahwa integrasi ekonomi
dan kolaborasi lintas batas menjadi kunci dalam memperkuat daya saing
regional dan menarik investasi berkelanjutan.
- TPr Ts. Dr. Gobi Krishna Sinniah dari Departemen
Perencanaan Wilayah dan Kota, Universiti Teknologi Malaysia,
membagikan pengalaman Malaysia dalam mengimplementasikan konsep kota
cerdas di kawasan ekonomi khusus. Ia menekankan perlunya sinergi antara
pemerintah, industri, dan masyarakat dalam membangun sistem kota yang
efisien, berdaya saing, dan ramah lingkungan.
- Ketua Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas
Sebelas Maret, menutup sesi dengan topik “Paradoks Kota Cerdas: Ketika
Teknologi Melupakan Manusia”. Ia mengingatkan bahwa teknologi
seharusnya tidak mengesampingkan aspek kemanusiaan dan kesejahteraan
sosial sebagai inti dari pembangunan kota yang berkelanjutan.
Melalui
kegiatan ini, Universitas Batam menegaskan perannya sebagai pusat kolaborasi
akademik internasional dalam bidang riset perkotaan dan pembangunan wilayah.
Diskusi lintas negara ini diharapkan dapat memperkaya perspektif dalam
merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan Batam sebagai kota cerdas
terintegrasi yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
UNIBA
berkomitmen untuk terus memperkuat jaringan kerja sama internasional,
meningkatkan kapasitas riset dosen dan mahasiswa, serta berkontribusi nyata
terhadap pembangunan daerah dan nasional melalui riset berbasis inovasi dan
teknologi.